Ngaku Aktivis Tapi Gagal Paham

Ada yang ngaku aktivis tapi gagal paham permintaan sumbangan dana kampanye untuk pilpres itu hanya sekedar pencitraan. Mata, hati dan akalnya butek, tertutup. Dia sangka 27 miliar itu benar-benar murni sumbangan dari pendukung capres Jokowi -JK

Kami tahu persis, dulu ketika JK maju capres 2009, sumbangan-sumbangan dari pendukung itu, sebagian besar uang berasal dari grup perusahan sendiri.Uang dari grup perusahaan sendiri, ditransfer ke hampir seluruh karyawannya untuk kemudian disumbangkan semuanya ke rekening dana kampanye. Jumlah uang perusahaan grup JK (Kalla, Bukaka, Bosowa Grup) yang disumbangkan ke rekening kampanye pilpres ratusan miliar.

Masing-masing karyawan menyumbang mulai 5 juta sampai jumlah terbesar dari diizinkan oleh UU. Uang dari perusahaan sendiri ke rekening dana kampanye. Uang perusahaan itu dari mana? Celakanya banyak dari kredit bodong yang diperoleh dari Bank-Bank BUMN. Bank BUMN dibobol untuk kasih kredit.

Bagaimana modus membobolnya? Diantaranya dengan modus pembiayaan fiktif atau double atau triple degan agunan bodong/fiktif. Mau buktinya? Tanya saja pejabat-pejabat bank Mandiri, Bank BNI, BRI, BTN dll yang pernah merasakan pahitnya dibobol perusahan-perusahaan Grup JK. Kok ga diproses hukum? Kok kredit macet & fiktif di bank-bank BUMN ga diusut KPK? Siapa berani sama JK yang wapres? Adik iparnya Wakil Ketua MPR?

Siapa berani sama JK yang wapres, merangkap ketua Golkar, besannya wakapolri, antek-anteknya mengusai MA, TNI, KPK, Kemenhukham dan ada dimana-mana. Jadi, hentikanlah tipu-tipu itu, hentikan pencitraan palsu itu. Kepada para aktifis yang mendukung Jokowi-JK sadarlah kalian bodoh atau buta?

Kalau soal asal muasal dan modus sumbangan dana kampanye saja kalian sudah begitu mudah ditipu, bagaimana dengan tipu-tipu mereka yang lain.. Move on man !

Sumber @TrioMacan2000