Iklan

Space Iklan Untuk Anda, Harap hubungi Redaksi Volunteer Pencerahan Bangsa untuk info pemasangan Iklan.
Home » » Motif Penjualan Indosat

Motif Penjualan Indosat

Written By Unknown on Monday, June 23, 2014 | 6/23/2014 10:31:00 PM


Kemarin malam ada isu menarik yang dibahas dan diperdebatkan oleh 2 capres. Sayangnya perdebatan itu tidakk sentuh substansi. Isu strategis yakni penjualan Indosat dibahas hanya sebatas kulit ari. Tipis tidak ungkap sebab dan akibatnya. Penonton jadi gagal paham. Penjualan BUMN Indosat disebabkan oleh 2 hal : motif politik dan motif eknomi. Publik hanya singgung dan bahas motif & aspek ekonomi saja

Menurut para penjualnya (Menteri BUMN Laksamana Sukardi & kabinet Mega) Indosat dijual karena pemerintah butuh uang. Kas negara kosong/defisit. Pada 2002 Megawati mewarisi negara yang nyaris bangkrut, kas kosong, utang bejibun, ekonomi & politik kacau /tidak stabil paska Gus Dur.

Krisis moneter dan reformasi 1998 sebenarnya sudahh mulai teratasi saat Habibie jadi presiden. 1 US$ turun drastis dari 17.000 ke 6.700. Ekonomi dan politik mulai stabil, demokrasi mekar, pers dibebaskan, keamanan mulai pulih, hukum ditegakan, ratusan UU diterbitkan, dan seterusnya.

Selama 19 bulan Habibie jadi Presiden, beliau mampu membalikan situasi. RI siap untuk bergerak maju di alam demokrasi. Namun sayang beribu sayang, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Modal besar itu, disia-siakan penerus Habibie : Gus Dur.

Periode presiden Gus Dur, semua modal itu dihabiskan, dibuang sia-sia. Konflik politik terjadi setiap saat, akhirnya menjadi krisis politik. Krisis politik lahirkan krisis ekonomi, krisis keamanan, dan krisis legitimasi. Gus Dur pun dilengserkan, wariskan negara nyaris collaps.

Mega memulai pemerintahannya ditengah situasi buruk. Politik kacau, ekonomi runyam, kamtibnas hancur : konflik dimana-mana dan berdarah-darah. Syukurlah elit politik tersadar. Dibangun konsensus : Megawati harus dipertahankan hingga akhir masa jabatan.

Bagaimana ekonomi? Kas negara kosong, PNS saja terancam tidak gajian. Pembangunan stop, tidak ada .
Salah satu BUMN yang hendak dijual adalah PT Indosat : pemilik dan pengelola satelit dan sarana telekomunikasi seluler. Satelit bagi sebuah negara adalah ibarat mata dan telinga manusia. Menjual satelit sama saja bikin kita buta dan tuli.

Bila negara buta dan tuli karena tidak punya mata dan telinga, maka negara itu menjadi "cacat", lemah, riskan dan rawan terhadap ancaman musuh. Mau jual BUMN lain, tetapi negara-negara asing degan konspirasi global mereka "mengunci" agar BUMN-BUMN non stratgis tidak laku, tidak ada peminat.

Begitu Indosat ditawarkan, siapa yang tak mau membeli mata dan telinga? Singapore pun masuk, negara lain mundur. Indonesia tersungkur. Tercatat Panglima TNI Endriartono Soetarto dan ketua Komisi V menolak penjualan Indosat. Menteri BUMN lobi ketat dan tawarkan suap ke mereka. Kami mendengar pengakuan ketua komisi V bahwa laksamana sukardi tawarkan suap US$ 5 juta agar DPR setujui penjualan Indosat. Ditolak!!

Kami tidak tahu berapa suap ditawarkan Laksamana Sukardi ke Panglima TNI, dan kami tidak tahu apa jawaban jend soetarto, tapi TNI menolak. Entah bagamana ceritanya, DPR dah TNI akhirnya menyetujui penjualan Indosat itu. Indonesia pun menjadi buta dah tuli RI dalam posisi lemah.

Tidak ada lagi mata dan telinga yang menjaga Sabang - merauke - Miangas - Pulau Rote. RI telanjang. Kedaulatan NKRI pun menghilang. Wilayah udara, laut dan darat RI menjadi sasaran penyusupan, trespassing, illegal fishing, infiltrasi, ops mata-mata, pelanggaran-pelanggaran hukum.

Mustahil wilayah darat 2 juta km2 dan 5 juta km2 keseluruhan NKRI diawasi dan dijaga belasan kapal perang dan pesawat tempur : mustahil. Penjualan Indosat menghancurkan kedaulatan dan ketahanan nasional yang susah payah dibangun suharto sejak awal orde baru.  RI benar-benar jadi negara raksasa tolol. Besar badan otak, mata dan telinga ga ada. Indonesia bak TV besar, tapi singpore pegang remotenya.

Sampai hari ini, 12 tahun sejak Indosat dijual, RI tidak bisa rebut atau beli kembali. RI tidak punya satelit khusus mengawasi NKRI. Lemah. Tahun lalu RI pesan satelit untuk pengganti. Dibuat di rusia dan sayangnya gagal diluncurkan. Hilang saat diorbitkan. Matilah kita !

Sejak Indosat dijual, terjadi lagi kerusuhan dan konflik dimana-mana. Terorisme jadi-jadian muncul, bikinan hendro cs yg ingin dapat atensi AS. Hancurnya WTC 11/9/01 dimanfaatkan hendro untuk tarik perhatian amerika dan barat dengan peledakan bom bali 12/10/02.

Amrozi, Imam samudra cs sibego-bego itu direkrut, dicuci otaknya, dijadikan robot oleh hendro cs agar mengaku sebagai pembuat dan peledak bom. Ambon meledak, Aceh membara, teroris palsu dimana-mana, Mega tidak berdaya karena otak pelakunya adalah oknum kepala BIN nya sendiri !!” Namun usaha hendro merekaya sejumlah konflik dan teroris jadi-jadian itu kandas. AS akhirnya tahu, semua hanya tipuan hendro semata.

CIA - FBI - LSM AS dan sidney jones melaporkan rekayasa hendro cs ini ke Panglima TNI dan diteruskan ke Presiden. Mega shocked ! Megawati shocked, orang yang dipercaya jadi kepala intelijen negara malah mau khianati dirinya dan negara hanya untuk wujudkan ambisi jadi RI 1. Hendro cs juga yang kini berada dibelakang Jokowi, yang awalnya menciptakan si boneka Jokowi agar jadi presiden boneka, untuk jadi jongosnya.

Sudah jadi rahasia umum di kalangan elit bangsa, hendro dan luhut cs adalah master atau tuan dari capres Jokowi sejak jadi walikota Solo. Kalau dulu hendro gagal dapat dukungan AS, melalui Luhut panjaitan yang lobi james riady, dukungan AS diperoleh mereka via Jokowi. Luhut bawa "mainannya" bernama Jokowi ke James Riady untuk diorbitkan jadi tokoh ideal meski kepalanya kosong dan integritasnya cacat.

James koordinir konglo-konglo dan mafia cina termasuk koruptor-koruptor perampok 600 triliun uang negara di BLBI untuk dukung si boneka Jokowi. James ajak ahli strategi/konsultan politik nomor 1 dunia stanley bernard greenberg jadi otak dan sutradara pencitraan/electabilitas Jokowi.

Hampir 5 tahun rencana menjadikan Jokowi sebagai capres boneka dipersiapkan, termasuk bikin film Sukarno & Jokowi yang propaganda murahan itu. Celakanya bukan hanya mafia cina, konglo cina dan jendral-jendral kader Moerdani yang numpang di balik Jokowi sekarang ini, tetapi juga komunis. Jokowi sekarang ibarat boneka yang didalamnya bersatu kepentingan : jendral-jendral tua kader Moerdani, mafia/konglo cina, Parkindo, Katolik & komunis.

Kembali ke Indosat, aspek ekonomi atau finansial akibat penjulan Indosat tidak begitu parah. Uang bisa dicari. Kedaulatan RI ? Never ! BUMN Indosat telah dijual kepada Asia Mobile Holding Pte.Ltd yang merupakan anak perusahaan Temasek Holding, BUMN Singapore. Asia Mobile Ltd adalah perusahaan patungan yang didirikan oleh Qatar Telecom (25%) dan Singapore Technologies Telemedia (75%)

Namun tahun 2008, seluruh saham Temasek di Asia Mobile dibeli oleh Qatar Telecom. Temasek Holding tidak lagi memiliki saham di Indosat. Dari akuisisi itu, Temasek Holding menangguk untung hingga Rp 16 triliun lebih. Sungguh. Karena nilai akuisisi saham Temasek di Asia Mobile yg 16 triliun itu = > 300% dibandingkan harga jual Indosat 2002 oleh RI yg hny 5 T. Dengan kata lain dalam waktu 6 tahun, modal Temasek Holding bukan saja telah kembali, tapi bahkan sudah menangguk untung berlipat ganda.

Itu belum termasuk laba tiap tahun dari Indosat sekitar Rp 1 triliun. Bayangkan keuntungan dikantongi Temasek selama 6 tahun. Bisnis adalah bisnis. Politic is politic. Yang bodoh jadi mangsa yang kuat. Yang besar bisa hancur karena pengkhianat. Siapa pintar dan cerdik akan meraih untung. Siapa bodoh dan piara pengkhianat akan buntung. RI bodoh dan dipenuhi pengkhianat negara.

Pemerintah Republik Indonesia/ Presiden Megawati melalui Menteri BUMN Laksamana Sukardi menjual Indosat degan alasan kas negara kosong RI jual Indosat ke Temasek tnp syarat, seharga 5 triliun yang dinilai semua orang terlalu murah dan riskan. Laks Sukardi jalan terus. Laksamana Sukardi cuek bahkan lobi kemana-mana dan tawarkan suap agar disetujui, dan suap itu tentu saja dibayar dari uang Temasek.

Oh ya, bagai teman tuips yang belum tahu, Menteri BUMN laksamana Sukardi adalah mantan Managing Director Bank Lippo milik james Riady. Laksamana Sukardi adalah jongos intelek James Riady. Nah katemu kan benang merahnya? Kenapa Laks jual Indosat yang bikin RI hancur?

Gunakan akal anda, sebab dunia ini bukan hanya milik orang - orang yang berani, tetapi juga milik orang yang punya akal budi. Penjulan Indosat menghancurkan ketahanan nasional RI. Skenario besar asing/konspirasi global. James Riady adalah agen China Intelligence. Sekarang James Riady, Luhut dan Hendo cs menjadi majikan capres Jokowi. Apa agenda mereka ? Saatnya anda gunakal akal budi ! 

Merdeka !
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
Creating Website | Volunteer |
Copyright © 2011. Volunteer Pencerahan Bangsa - All Rights Reserved
Creating Website Published by Volunteer