Iklan

Space Iklan Untuk Anda, Harap hubungi Redaksi Volunteer Pencerahan Bangsa untuk info pemasangan Iklan.
Home » » SIAPA YANG TAK KENAL JAMES RIADY

SIAPA YANG TAK KENAL JAMES RIADY

Written By Unknown on Thursday, April 24, 2014 | 4/24/2014 01:17:00 AM


James Riyadi adalah anak Muchtar Riyadi, mantan Bankir BCA yg dihired Liem Sioe Liong ketika ingin besarkan BCA milik Salim Grup dulu. Muchtar Riyadi ayah James, kemudian keluar dari Bank BCA dan membuat bank sendiri yang bernama Lippo Bank. Lalu berkembang jadi Lippo Grup.

Kerajaan bisnis Lippo Grup menjadi salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia. Menguasai hampir seluruh sektor ekonomi Indonesia. Salah satu falsafah Muchtar Riyadi yang terkenal : “Tangkap kuda dengan Kuda”

“Tangkap kuda pakai kuda” itulah jawaban Muchtar Riyadi ketika ditanya kenapa saat pimpin BCA mayoritas staf dan pejabat BCA WNI Tionghoa. Nasabah & debitur BCA mayoritas Tionghoa, supaya efektif, para staf/pejabat BCA juga harus Tionghoa. Prinsip yang diteruskannya di Lippo Grup.

Sekarang Muchtar sudah pensiun dan imperium bisnisnya dikendalikan oleh anaknya James Riyadi http://t.co/K4Tbp8aXY9
James Riyadi dikenal sebagai konglomerat yang jago lobi politik dan kontroversial di dunia internasional. Sering terkibat skandal politik. Grup Lippo di vonis bersalah di USA karena terbukti melanggar hukum terkait pemberian sumbangan dana kampanye Capres PD, Bill Clinton.

Pengadilan Singapura juga pernah memvonis bersalah Grup Lippo dan mewajibkan Lippo bayar denda US$ 250 juta (2.5 triliun). Pengadilan Singapore memenangkan Astro Grup yang dimiliki miliuner Malaysia, T. Ananda Krishnan atas gugatan aribitrase terhadap Grup Lippo.

Mochtar Riady dan James Riady dikenal sebagai teman karib Bill Clinton sejak menjabat Gubernur Arkansas, USA. Bob Howard, wartawan senior AS yang terkenal ahli investigasi menyebutkan Muchtar dan James terlibat erat dgn Badan Intelejen China “ They have had a long-term relationship with a Chinese intelligence agency,” demikian tertulis dalam laporan komite senat AS.

Laporan investigasi Senat AS tersebut dibua untuk selidiki keterlibatan Muchtar dan James dalam skandal keuangan kampanye Clinton. Laporan keterlibatan mereka dengn Badan Intelejen China ini diperoleh dari informasi intelijen sangat rahasia yang dipasok oleh CIA dan FBI. Laporan CIA dan FBI tersebut tidak terungkap selama beberapa bulan sebelum dengar pendapat komite publik Senat AS yang selidiki skandal itu. Beberapa Dokumen intelejen juga mengungkapkan secara spesifik sifat hubungan antara keluarga Riady dan intelijen China.

 Namun tidak ada seorang pun, termasuk komite senat AS, menuduh bhw Clinton atau salah satu staf seniornya mengetahui adanya hubungan tersebut. Komite Investigasi Senat AS akhirnya membebaskan Clinton dari keterlibatan Muchtar dan James Riady dengan Badan Intelejen China.

Komite Senat AS juga menggambarkan hubungan James dan Muchtar Riady dengan Badan Intelejen China sebagai hubungan bisnis saja. Hubungan itu didasarkan pada kepentingan bisnis, dimana keluarga Riady memperoleh bantuan China untuk peluang bisnis internasional. Hubungan Riady dengan Clinton dimulai awal 1980-an, ketika Mochtar Riady/Lippo Grup membeli saham minoritas di Worthen Bank di Arkansas.

Muchtar Riady mengirimkan anaknya James untuk mempelajari bisnis perbankan di Little Rock.
Segera setelah tiba di sana, James Riady diperkenalkan Muchtar kepada Gubernur Bill Clinton pada acara makan siang yang diadakan Worthen. “Setiap jaringan harus memiliki dasar yang diletakkan pada hal yg bersifat khusus, pribadi, hubungan manusia. Apa yang saya lihat adalah apa yang saya dapat tawarkan kepada mitra dalam kontak pribadi dan hubungan bisnis” kata Muchtar (1984)

Koneksi yang dibangun Muchtar dan James Riady dgn Bill Clinton dilanjutkan ketika Clinton maju sebagai Capres AS pada tahun 1991. Sejak tahun 1991 itu, keluarga Riady dan orang-orang yang terkait dengan Lippo Grup memberikan sumbangan ratusan ribu US$ kepada Partai Demokrat. dan ketika skandal sumbangan Lippo Grup untuk kampanye Clinton tersebut terbongkar, Partai Demokrat terpaksa kembalikan hampir US$ 500 ribu. Sementara itu, Muchtar dan James Riady /Lippo Grup dinyatakan bersalah oleh pengadilan AS atas pelanggaran UU dana kampanye AS. Keluarga Riady /Lippo Grup dihukum membayar denda US$ 8.6 juta atau Rp. 86 milyar atas pelanggaran tersebut

Ketua komite Senat FD Thompson : dipercaya bahwa pejabat tinggi Cina membuat rencana untuk meningkatkan pengaruh atas proses politik AS. Laporan komite Senat AS simpulkan bahwa Riady cs punya kaitan dengan Inteljen China dan minta Departemen Kehakiman untuk memyelidiki lebih lanjut. James Riady diketahui turut menghadiri pertemuan penting di Oval Office, Gedung Putih, Washington DC pada 13 September 1995. Saat Clinton memutuskan eksekutif Lippo John Huang yang telah bantu penggalangan dana kampanye Clinton sebagai pejabat DNC Departemen Perdagangan AS.

Pertemuan lain di Oval Office James dan Clinton terjadi pada September 1996, Riady melobi untuk kembangkan bisnis yang saling menguntungkan. James Riyadi sudah punya pengalaman panjang membantu pendanaan dan strategi kampanye Bill Clinton. Kini James fokus membantu Jokowi.

Degan dana milyaran US$ yang diduga dari sumber illegal yang disimpan di Trust Fund singapore, James Riyadi cs diduga bantu pencapresan Jokowi. Belum diketahui pasti apa yang jadi motif utama James Riady mendukung All out Jokowi jadi Gubernur DKI dan jadi Presiden RI 2014 yang akan datang. Namun sumber kami sebutkan ada program khusus dari mantan presiden Clinton untuk bantu terpilihnya sejumlah presiden di negara-negara tertentu.

Dengan dukungan dana yang lebih dari Rp. 87 triliun yang dipersiapkan untuk pemenangan Jokowi pada Pilpres 2014, Jokowi tidak akan terbendung. Apalagi diperkuat degan posisi James Riady sebagai Raja Media Indonesia (First Media Grup) dan dukungan solid dari hampir semua konglomerat. Bahkan 25 konglomerad buronan BLBI yang disebut-sebut dibawah koordinasi Jenderal Luhut P mantan dubes RI di singapore, juga solid dukung Jokowi. dengan dukungan Dana luar biasa besar dari hampir semua konglomerd tionghoa dan jaringan media yang mereka miliki, Jokowi terus dipromosikan Media-media besar Indonesia (SCTV, Detik, First Media/Berita Satu, TEMPO, Kompas, Sinar Harapan, Suara Pembaruan dll) mendukung Jokowi.

Dukungan ini ada yang bersifat politik dan ada juga yang transaksional belaka. Ada uang ada berita (Jokowi). Semua promosi Jokowi sd 2014. Bagamana kiprah dan manuver selanjutnya dari James Riady cs ini dalam menyukseskan programnya mendudukan Jokowi sebagai Presiden (boneka) RI ?
Nanti kita lanjutkan lagi. Cukup sekian bagian 1 tentang Sepak Terjang James Riady dalam dunia bisnis dan Politik. Sekian. MERDEKA !

Sumber @TrioMacan2000

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
Creating Website | Volunteer |
Copyright © 2011. Volunteer Pencerahan Bangsa - All Rights Reserved
Creating Website Published by Volunteer