Iklan

Space Iklan Untuk Anda, Harap hubungi Redaksi Volunteer Pencerahan Bangsa untuk info pemasangan Iklan.
Home » » ANIS BAWESDAN SOSOK YANG PERLU DIPERHITUNGKAN PDIP

ANIS BAWESDAN SOSOK YANG PERLU DIPERHITUNGKAN PDIP

Written By Unknown on Friday, April 25, 2014 | 4/25/2014 07:59:00 AM



Jokowi masih pusing dengan bakal cawapresnya. Banyak pilihan tetapi tidak ada yang memuaskan semua pihak, terutama Megawati. Sebelumnya pada 9 April 2014 malam, Jokowi, hasto dan tjahjo kumulo sudah bertemu dengan ARB, minta ARB jadi cawapres. Ditolak ARB.

ARB malah sodorkan Luhut B Panjaitan sebagai cawapres Jokowi. Tapi sayangnya, Luhut hanya bawa badan doank. Ga ada dukungan partai dan uang. Nasdem melalui Surya Paloh bujuk Mega menerima Jusuf Kalla sebagai cawapres Jokowi. Tetapi ditolak Megawati. Ada yang lebih baik katanya. Megawati malah menyebut nama Ryamizard Ryacudu. Kontan JK bereaksi dengan mendorong CSIS via elite Katolik untuk melobi Vatikan, lalu ke Obama.

Pertemuan di rumah Jacob Soetoyo antara 7 dubes dengan Megawati dan Jokowi agendanya adalah untuk penguatan akses Katolik ke Jokowi. Namun JK membonceng pertemuan di rumah Jacob yang sebenarnya adalah agenda Dubes Vatikan mengumpulkan informasi dalam rangka Paus ketemu Obama.

Pertemuan Obama - Paus Fransiskus di Gedung Putih (15 April 14) dua hari setelah pertemuan di rumah Jacob. Hasilnya : Obama akomodir Paus. Manuver kelompok katolik ini digunakan JK untuk legitimasi dirinya menjadi bakal cawapres Jokowi. Megawati dan Jokowi sempat terpengaruh.

 Disebutkan transaksi sempat terjadi. US$ 50 juta (Rp. 600 M) diserahkan ke mantan orang terdekat Mega untuk pencawapresan JK. Jumlah itu sama persis degan uang mahar yang diserahkan ke pihak Mega saat Jokowi didukung jadi capres PDIP (14/3/14) yaitu US$ 50 juta. Nama JK sebagai cawapres Jokowi melemah ketika Sri Mulyani tiba-tiba kunjungi Jokowi untuk sampaikan pesan Washington DC. AS tidak support JK.

Belum diketahui keputusan Megawati terhadap rencana pencawapresan JK setelah kunjungan SMI on behalf gedung putih. Deklarasi Jokowi-JK ditunda. Duet Jokowi - JK sebenarnya sangat berbahaya dan bakal jadi bumerang bagi Megawati, keluarganya dan trah soekarno di PDIP. Bakal dihabisi.

Mau bagaimana pun kontrak politik yang dibuat Megawati dengan Jokowi - JK, itu hanya sehelai kertas tak bernilai dan menjamin kepastian hukum. Mau bagaimana pun isi kontraknya dan ditandatangani di depan notaris mana, kontrak politik hanyalah kontrak politik, tidak berkonsekwensi hukum. Apalagi jika Jokowi - JK sudah berkuasa, mau ngotot baaimana pun dan mau ke pengadilan mana pun, tak akan ada hakim yang berani melawan Jokowi-JK.

Apalagi MA sekarang dikuasai dan dikendalikan Genk Makassar dengan 20 hakim agung dan ketua MA sebagai komandannya. Ada yang nekad lawan JK?  Jadi, Megawati jangan bermimpi dapat mengendalikan Jokowi - JK setelah mereka berkuasa. Semua itu hanya mimpi belaka, janji tinggal janji. Ketika Jokowi - JK nantinya jadi dilantik sebagai presiden dan wapres, misi pertama mereka adalah merebut tahta ketum PDIP dan Golkar. Tes deh.

Karena Jokowi dan JK adalah persiden dan wapres, rencana merebut kursi ketum PDIP dan Golkar adalah pekerjaan yang mudah. Good bye Mega ! Kami tidak tahu apakah Megawati masih selugu dan senaif dulu. Tapi melihat manuver-manuver Megawati yang take all the benefit from Jokowi issues, terlihat Megawati makin matang dan cerdas. Semua pihak tergantung dan digantung oleh Megawati. Sekaligus mengumpulkan sumber daya PDIP.

Sebab itu, munculnya nama baru sebagai kandidat cawapres Jokowi yakni Anis Baswedan menjadi isu yang menarik dan pantas diperhitungkan PDIP. Anies Rasyid Baswedan Ph.D. lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969; umur 45 tahun adalah intelektual dan akademisi asal Indonesia. Anies nyaris ditunjuk menjadi Mendikbud KIB II oleh SBY. Sayangnya Bu Ageng tiba-tiba memveto SBY dan minta M Nuh jadi mendikbud. Anies Baswedan menggagas Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) yang mengirimkan anak-anak muda terbaik negeri untuk mengajar di SD selama 1 tahun. Anies memiliki pemahaman terhadap masyarakat akar rumput, ia seorang intelektual berkompetensi internasional. Banyak penghargaan dunia.

Anies tercatat sebagai rektor termuda di Indonesia. Pada 2007, ia dilantik menjadi rektor untuk Univ Paramadina, saat ia berumur 38 tahun. Anies cucu dari pejuang nasional AR Baswedan. AR Baswedan merupakan tokoh penting dalam masa pra dan pasca kemerdekaan RI. Anies Baswedan merupakan anak pertama dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah. Rasyid B Dosen FE, pernah Wakil Rektor UII Yogyakarta.

Ibunya Aliyah guru besar di UNY Yogyakarta. istrinya Fery Farhati Ganis, Master Parenting Education dari Nothern Illinois Univ, USA. Anies S1 FE UGM), Yogyakarta. Pernah jadi Ketua Sema UGM, beasiswa JAF jadi Fellow Asian Studies di Universitas Sophia, Tokyo, Jepang

Anies lulus 1995, dengan beasiswa studi master bid International Security and Economic Policy, di University of Maryland, College Park. Sewaktu kuliah ia dianugerahi William P. Cole III Fellow di Maryland School of Public Policy, ICF Scholarship, dan ASEAN Students Award. Setelah lulus dari program master, Anies mendapatkan beasiswa program doktoral dari Northern Illinois University.

Tim Kajian UI telah melakukan penjajakan atas eletabiltas dan popularitas anies baswedan ternyata hasil sangat bagus. Hanya 7% menolak. Hanya 3% responden yaqng mengaku tidak tahu siapa anies baswedan. Anies dipersepsikan sbg tokoh muda langka. Cerdas, santun, simpatik.

Anies sedeng dicoba diduetkan dengan Jokowi. Sebenarnya, Jokowi tidak butuh anies. Kan katanya duet sama sendal jepit Jokowi pasti menang. Tapi ditengah-tengah popularitas Jokowi yang terjun bebas sampai ke titik nadir & publik mulai berbalik membenci Jokowi, figur anies dibutuhkan

Anies Baswedan sebenarnya tidak pantas disandingkan dengan Jokowi. Karena anies simbol tokoh jujur, sedangkan Jokowi sudah dicap tokoh penipu. Lebih bagus, Anies baswedan diduetkan sama Ryamizard Ryacudu atau megawati sekalian jika masih minat maju capres. Pasti hasilnya : WOW !

Selama sebulan terakhir ini, Jokowi bukan lagi faktor penentu pemenang pilpres. Jokowi tidak lagi aset PDIP tapi sudah jadi liability. (Beban) Jika trend popularitas objektif Jokowi terus menurun, maka PDIP dipastikan blunder mengusung Jokowi. Wong urus DKI aja Jokowi ga becus !

Jadi, kami tidak setuju jika tokoh sebagus Anies Bawesdan dipasangkan dengan tokoh glembuk Jokowi. Anies bisa terkontaminasi sifat khianat Jokowi. Banyak kader PDIP atau kader bangsa lebih qualified dibanding Jokowi yang statusnya juga bakal jadi tersangka pada banyak kasus korupsi.

Sudah terbongkar semua rahasia popularitas dan elektabilitas palsu Jokowi hasil rekayasa di Yahudi homo dan ateis Stanley Greenberg. Dukungan rakyat terhadap Jokowi hanyalah artifisial alias semu belaka, yang dipersepsikan oleh media-media bayaran konglo-konglo dan mafia cina RI.
Belum lagi dampak politik jika Jokowi yang tdk berintergritas dan tak punya kredibilitas itu jadi presiden boneka. Bisa pecah Indonesia.

Namun semua terserah Megawati yang kuasai panggung politik RI. Tetap mau bunuh diri usung Jokowi atau sadar diri. Carpediem, MERDEKA !


Sumber @TrioMacan2000
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
Creating Website | Volunteer |
Copyright © 2011. Volunteer Pencerahan Bangsa - All Rights Reserved
Creating Website Published by Volunteer