PDIP resmi mencalonkan Joko Widodo sebagai calon presiden RI dari PDIP. Keputusan ini ditetapkan Megawati. Megawati Soekarnoputri, melalui perintah harian, meminta seluruh rakyat Indonesia yang memiliki mata keadilan mendukung Jokowi.
Surat perintah harian ini dibacakan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani di Kantor DPP PDI-P. Nah sekarang tinggal pertanyaan dan analisanya
Pertanyaan pertama : jika Jokowi jadi capres PDIP, apakah keputusan itu final? Apakah pencapresan Jokowi tidak dianulir lagi ? Misalkan, Perolehan suara PDIP pada pemilu malah anjlok akibat pencapresan Jokowi. Apakah Megawati/PDIP tetap calonkan Jokowi ? Kita tahu popularitas Jokowi hasil ciptaan atau rekayasa. Ketika rakyat tahu kinerja dan integritas jokowi hancur, PDIP akan jadi tumbal.
Misalkan, PDIP yang saat ini digadang-gadang akan raih suara 21% sesuai survey, lalu tiba-tiba kenyataannya hanya raih 11-12% dalam pemilu 9 april 14.
Pertanyaan kedua : sesuai kesepakatan tertulis Gerindra dengan Jokowi pra Pilkada DKI 2012, Jokowi harus mundur jika jadi capres. Bagamana teknis pengunduran diri, kapan saatnya sesuai kesepakatan itu, hanya diketahui Jokowi dan elit Gerindra utamanya Ketua Gerindra DKI.
Jika klausula perjanjian Jokowi dan Gerindra DKI berlaku serta merta, maka besok pagi, Ahok sdh menjadi Gub DKI, menggantikan Jokowi.
Bagamana dinamika seputar pengunduran diri Jokowi sebagai Gub DKI, sangat menarik kita saksikan. Bara JP 2014 sudah selesai misi dan tugasnya. Jika Ahok jadi Gub DKI, maka Djan Faridz dan Sutiyoso menjadi Godfathernya. Rakyat Jakarta dikadali Jokowi yang mundur di awal jabatannya.
Jokowi baru menjadi Gubernur DKI kurang dari 1.5 tahun. Belum ada pencapaian prestasi apapun yang layak dibanggakan. DKI makin berantakan. Pencapresan Jokowi diupayakan setiap saat. Jokowi tidak pernah fokus bekerja sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sibuk Mengejar pencapresannya.
Pilkada DKI yang menghabiskan biaya triliunan rupiah uang rakyat menjadi sia-sia karena gubernur terpilih mengejar ambisi menjadi capres. Lebih konyol lagi jika tiba-tiba ahok menjadi cawapres prabowo. Rakyat Jakarta sangat dilecehkan. Ambisi pribadi kalahkan aspirasi rakyat.
Pertanyaan ketiga : apakah Jokowi jika dianulir pencapresannya oleh PDIP ketika kalah pemilu, tidak berkonsekwensi politik serius ?
Pertanyaan keempat : berapa lama rakyat Jakarta ikhlas menerima Ahok sebagai Gubernur pengganti Jokowi ?
Pertanyaam kelima : jika terjadi sesuatu yang besar di Jakarta terkait penetapan Ahok sebagai Gubernur DKI, apakah tidak mengganggu konstelasi politik nasional?
Pertanyaan Keenam : apakah jika masalah besar timbul terkait penetapan Ahok sbg Gubernur DKI bukan merupakan kesalahan Jokowi ? Bagaimana sikap rakyat?
Pertanyaan ketujuh: bagaimana reaksi prabowo yang ngotot mengklaim PDIP/megawati punya komitmen untuk mendukung dia sebagai capres sesuai deal 2009 ?
Pertanyaan kedelapan : kenapa istana/cikeas menyambut gembira keputusan PDIP mencapreskan jokowi ?
Pertanyaan kesembilan : bagaimana reaksi umat islam terhadap pencapresan Jokowi oleh PDIP, sementara sudah diketahui luas siapa jokowi & cukong2nya.
Banyak pertanyaan lagi, tapi jangan dulu deh. Ntar ga seru , Misalnya, apa yang jadi dasar pertimbangan Megawati setujui Jokowi. Bukankah Jokowi jadi presiden, lebih banyak mudaratnya bagi Megawati, PDIP, Trah Sukarno, marhenis, soekarnois, rakyat, bangsa &negara?
Pertanyaan terakhir yang dibolehkan : ada apa pada tanggal 3 - 5 maret kemarin ? MERDEKA !!
Sumber @TrioMacan2000
0 komentar:
Post a Comment