Iklan

Space Iklan Untuk Anda, Harap hubungi Redaksi Volunteer Pencerahan Bangsa untuk info pemasangan Iklan.
Home » » DUET JOKOWI-JK MENGUAT SETELAH VATIKAN LOBI OBAMA

DUET JOKOWI-JK MENGUAT SETELAH VATIKAN LOBI OBAMA

Written By Unknown on Thursday, April 24, 2014 | 4/24/2014 07:58:00 PM


Rencana menduetkan Jokowi - JK kini mengemuka. Menguat setelah campur tangan Vatikan dan Paus yang berhasil melobi Obama. Jokowi yang semula dalam kendali James Riady cs kini balik ke majikan kedua, Jusuf Kalla. Meninggalkan James Riady cs yang sudah membesarkannya.

Jokowi memang memiliki banyak majikan. Di Solo sebagai Walikota, dia disupport Imelda Tio, Lukminto, Michael Bimo Putro dan Edward Suryajaya. Ketika mau jadi walikota Solo dan kemudian jadi cagub Jateng, Imelda Tio - Lukminto - Michael Bimo Putro dan Edward S jadi donatur Jokowi. Kini suami Imelda Tio dan Lukminto sudah tiada. Sudah meninggal dunia. Michael Bimo Putro akan jadi tersangka korupsi Bus Trans Jakarta.

Dulu tanpa bantuan JK yang “melobi” Megawati di saat akhir masa tenggat pendaftaran cagub DKI Jakarta, Jokowi tdk akan bisa diusung PDIP. Entah apa senjata JK sehingga Megawati bertekuk lutut menyetujui Jokowi sebagai Cagub DKI dan gusur Adang Ruchyatna yang sudah ditetapkan Mega.

Beredar informasi, Megawati tersandera informasi rahasia yang jika dibuka akan menjadi aib keluarga dan bangsa Indonesia. Apakah itu? Rahasia. Masih Rahasia karena semua orang terdekat Megawati bungkam membisu jika ditanya perihal informasi rahasia yang kemungkinan besar dipegang JK.

Fakta yang pasti adalah Megawati tidak berkutik jika berhadapan dan ditekan JK. Inilah politik sandera yang menjadi menghantui Megawati. Kita mengetahui fakta bahwa rahasia Megawati yang dipegang JK dan jasa besar JK terhadap Jokowi tidak efektif mengendalikan Jokowi. Terbukti, Jokowi setelah terpilih menjadi Gub DKI dengan mudah mengabaikan JK dan lebih patuh tunduk kepada james riady cs.

Permintaan-permintaan JK diabaikan Jokowi. Nekad khianati JK yang sudah membantunya menjadi cagub DKI degan menekan Mega. JK effect tidak laku sama Jokowi. Namun ketika Jokowi ingin jadi capres dan keputusan itu ada ditangan Megawati, situasi berubah. JK effect dominan karena Jokowi butuh Mega.

Kita sudah bahas dan ungkap bagaimana JK akhirnya bersatu padu degan kelompok katolik Indonesia menghadapi pengaruh James Riady cs terhadap Mega. Elit Katolik yang semula kalah bersaing degan kristen kini balik di atas angin >> Katolik - Kristen Terkait Jokowi http://t.co/j16siY9Rcx

Upaya Paus melobi Obama menghasilkan pertemuan dubes-dubes asing dan AS degan Jokowi - Mega di Rumah Jacob Soetoyo http://t.co/TyMLN6FT5u
Namun, upaya vatikan melobi washington tidak serta merta menyetujui JK sebagai cawapres Jokowi. JK di mata AS bukan sosok koperatif. Kita tahu bagaimana JK dinilai sebagai hambatan bagi suksesnya misi dan agenda-agenda AS di Indonesia ketika JK jadi wapres 2004-9 dulu.

JK sering menggagalkan kepentingan-kepentingan AS di Indonesia, dimana Sri Mulyani menjadi herder penjaga agenda AS dan Asing (WB dan IMF cs). Penolakan AS terhadap JK adalah agenda yang dibawa Sri Mulyani ketika bertemu Jokowi kemarin. AS setuju katolik diakomodir tapi tidak untuk JK.

Sungguh Ironis, RI negara besar, demokrasi dan berdaulat ini seenaknya saja diatur-atur negara asing, bahkan untuk penentuan capres - cawapres. Sungguh miris nasib bangsa ini, rakyat dipandang sebelah mata, AS &sekutu-sekutunya dianggap dewa, rahasia busuk jadi senjata, uang pelicinnya.

Untuk apa kita merdeka, sia-sia pengorbanan para pahlawan bangsa, menangis bung karno - bung hatta dari dalam kuburnya, elit-elit jadi budak. Mudah-mudahan sinyal Mega dan respon positip SBY, membuka kembali komunikasi diantara mereka dapat jadi solusi untuk bangsa. Lupakan luka lama.

Bangsa yang besar ini tidak membutuhkan badut-badut budak hamba sahaya negara asing dan mafia cina. Kita bisa tentukan sendiri pemimpin kita. Lebih baik kita pilih pemimpin /presiden kita sendiri. Tidak pilih presiden - wapres yang jadi jongos asing dan mafiacina. Memalukan !

“Lebih baik Indonesia tenggelam di dasar samudra daripada hidup di bawah penjajahan” 

Renungkanlah pledoi Bung Hatta hampir 100 tahun yang lalu. Akibat manuver JK, kini JK berseteru dgn CT proxy antony salim yang memback up James Riady. Biarkan saja mereka cakar-cakaran. Indonesia bangsa yang merdeka dan berdaulat, bukan bangsa jajahan, kenapa tunduk pada maunya mafia dan asing? Untuk apa kita pemilu?

Sebab itu, mari kita seluruh rakyat bersatu padu rapatkan barisan dan satukan langkah, demi kedaulatan negeri ini. Tolak jongos AS/Cina. Jika Jokowi jadi presiden, rakyat sudah keblinger. Memilih pengkhianat negara dan penipu rakyat Jakarta, jongos mafia cina jadi boneka. Jokowi yang lemah dan tak punya kapasitas, hancur integritas, nol kredibilitas, besar hanya karena opini yang direkayasa greenberg saja.

Jika JK jadi capres, maka kisah nepotisme dulu akan terulang kembali dengan skala yang lebih besar dan dampak buruk yang sangat mengerikan. SBY yang kapasitasnya yang puluhan kali lipat dibanding Jokowi, habis ditelikung JK, apalagi Jokowi yang tidak tahu apa-apa dan hanya sosok boneka.
Jika Jokowi jadi presiden, JK jadi wapres, Indonesia masuk jurang kehancuran. Jokowi tak akan berperan, JK lah jadi presidennya.

Jika JK jadi presiden, sedangkan karakter sifat dan perilakunya masih sangat nepotis oportunis pragmatis, tamatlah republik ini. Ketika JK wapres dulu, muncullah wapres-wapres bayangan. Mulai dari ipar, adik, adik tiri, anak, ponakan, mantu, sepupu, dll dst > 50 wapres.

Rakyat atau yang lain hny jadi warga negara kelas VII atau kelas VIII atau jadi comberan jika JK jadi wapres. Keluarga dan saudara No. 1. Kami pernah diskusikan soal nepotisme oportunis pragmatis JK degan seorang kerabat dekatnya : “mungkinkah ini hilang dari sifat JK ?”
Jawab kerabatnya itu : “Tidak mungkin. Mustahil. Semakin tua seseorang, maka sifat aslinya akan semakin kuat, semakin menonjol”

Sifat asli / karakter dasar manusia akan semakin kuat menonjol ketika dia semakin tua. Bukan berkurang atau hilang. Sunnatullah. Alami. Jalan satu-satunya bagi rakyat untuk menyelamatkan negara adalah dengan menolak dan tdk memilih presiden - wapres yang dapat menghancurkan RI.

Diakui pilihan kita, rakyat Indonesia, tidak banyak. Yang terbaik tidak diberi kesempatan maju sebagai capres - cawapres karena tidak ada uang. Capres dan cawapres yang muncul dan harus dipilih hanyalah tokoh-tokoh buruk, bukan terbaik. Kewajiban kita memilih yang terbaik dari yang buruk.
Semoga negara dan bangsa kita memperoleh pemimpin yang benar dan yang sadar bahwa RI not for sale. Kepentingan Rakyat yang utama. MERDEKA !

Sumber @TrioMacan2000

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
Creating Website | Volunteer |
Copyright © 2011. Volunteer Pencerahan Bangsa - All Rights Reserved
Creating Website Published by Volunteer